Masing-masing dari kalian telah merasakan cinta yang lain sekarang, cinta yang membuat kalian merasa berbeda, yang aku tebak tidak semenarik kisah cinta saat kalian masih bersama.
Hena.. Hena...
Dibalik pengakuanmu padaku kau katakan cintamu tidak pernah mati untuknya, bahwa cintamu yang sekarang bersifat murni sebuah perjanjian yang tidak melulu berakhir dengan ikatan pernikahan.
Dibalik pengakuanmu padaku kau katakan cintamu tidak pernah mati untuknya, bahwa cintamu yang sekarang bersifat murni sebuah perjanjian yang tidak melulu berakhir dengan ikatan pernikahan.
Hena, tahukah kau jebakan ini kau buat sendiri, sementara kau katakan dia yang sekarang bukan tujuan cintamu sebenarnya. Tetapi sampai keturunan ketiga dikeluargamu telah tahu kau memiliki kisah lain dengannya selain kisahmu yang kau tinggalkan. Bagaimana kau harus mengatakan kepada dirimu sendiri kalau kau telah menerima dia yang sekarang tetapi tidak pernah kau lupakan dia yang dulu. Sementara dibalik semua kisah yang kau ukir dengan dia yang sekarang, kau selalu mengatakan padaku kau masih berharap seseorang akan berubah untukmu. Sementara.. Hubungan cintamu yang sekarang bukanlah merupakan rahasia yang tidak diketahui oleh dia yang kau tinggalkan.
Masih ingatkah kau Hena, kau pernah mengatakan akan mengakhiri cintamu yang sekarang setelah rasa kasmaran padanya berkurang pudar tenggelam oleh waktu. Masih ingatkah kau Hena, kau hanya menunggu waktu untuk mengatakan tidak padanya karena hatimu masih terpaut kepada masa lalumu yang sekarat karena kehidupan burung hantunya. Tetapi apa yang kau katakan kemarin seolah kau lupa apa yang kau utarakan tempo hari, seolah kau melupakan janjimu pada lidahmu sendiri bahwa ikatan kalian yang sekarang tidak akan kekal.
Sebentar aku ingat-ingat apa yang kau katakan kemarin, " rasanya aku telah jatuh cinta perlahan-lahan kepadanya. " Tanpa rasa bersalah kau ucapkan itu.
Aku terus terang hampir mengerti jalan pikiranmu, tetapi kenapa kau katakan seseorang harus berubah agar kau mau kembali kepelukannya sementara kau mulai mencintai seserang yang lain yang sebelumnya kau dedikasikan untuk pelampiasan rasa kesalmu.
Apa kau akan menjawab pertanyaanku, apa kau akan dengan mudah menjawab bahwa kau telah terjebak waktu, apa kau akan bisa mengatakan lagi kau masih berharap dia akan menerimamu sebagai seorang yang pernah meninggalkanmu. Dia yang kau tinggalkan karena kehidupannya berbeda, karena malam dan siangnya berada ditempat sebaliknya.
Kau menjawabnya ternyata. Tadi aku dengar dari orang lain kau mengatakan akan kembali padanya kalau dia berubah, sementara dengan dia yang sekarang telah kau temukan seseorang yang kau cari, yang cocok dengan penilaian keluargamu, yang punya rutinitas kehidupan yang persis dengan keluargamu.
Aku coba tebak sekarang, kau masih saja tetap berharap dia yang dulu berubah jadi manusia dan kembali kepadamu. Seorang teman pernah mengatakan padaku bahwa hakikat dari mencintai adalah mencintai apa yang kau lihat Hena, bukan mencari apa yang tidak ada untuk kau cintai. Karena itu bukan cinta. Katanya
***
Sementara kau Reza, apa yang telah coba kau lakukan setelah kau merasa dikhianati oleh cintamu sendiri yang tidak bisa menerima sayapmu yang terbang ditengah malam. Apa kau merasa dengan mudahnya bisa mendapatkan cinta lain yang juga akan kau surati ditengah malam, bukankah kau tahu cinta yang lain itu juga akan tidur ditengah malam.
Apa yang coba kau jawab untuk menampik pertanyaanku tadi, "tetapi suratku dibalasnya dari tengah malam menjelang pagi." Katamu begitu.
Jelas dia menjawabnya karena dia melihat seseorang yang bisa hidup pada siang hari, karena dia baru saja mengenalmu, karena dia (atau mereka) belum berfikir sejauh si Hena berfikir. Pikirkanlah.
Terus terang dibalik semua dialog itu aku tetap berfikir kau melakukan niatmu yang kau utarakan saat kau mulai kehilangan cintamu yang kemarin. Kemarin kau jelaskan kalau kau akan menabur dendam kalau dia benar-benar melupakan cintamu, ibarat makanan kau bilang bahwa makanan sejenis dia akan kau makan setengahnya dan kau buang dijalanan lalu mencari makanan lain yang selanjutnya akan kau buang lagi.
Sementara diakhir-akhir ini kau masih mendengar dia yang dulu masih berharap kau berubah, kau juga masih sering mendapat titipan pesan kalau kau berubah dia akan kembali merengkuhmu dalam cintanya. Aku lihat dalam sikapmu kau masih berharap dan tersenyum mendengar semua itu, gerak gerikmu masih menjawab bahwa cintamu masih miliknya walau apa yang semalam kau katakan bertentangan. Kau hanya menjawab itu sebatas memaniskan ujung lidahmu yang getir akan rasa rindu yang menggebu akan sikap manjanya seperti hari-hari yang lalu.
Walaupun dibalik semua itu kau tenggelam semakin dalam di kehidupan malammu karena siang hari sayapmu yang mengantuk rontok tidak sanggup terbang. Meskipun kau merasakan beberapa cinta lain sedang mendekat dan sedang dekat, kau tetap mencari kesempatan untuk melihat dia yang dulu dalam ingatanmu.
Aku tetap mendengarkan penuturanmu yang gamblang semalam, bahwa kau sangat benci dia berfikir kau akan mau kembali bersamanya kalaupun dia masih mau menerimamu. Dengan keadaanmu yang sekarang atau dengan perubahan yang diharapkannya.
***
Cerita ini akan jadi saksi selama kalian masih ada, selama kalian berdua masih bersama keinginan kalian atau kalian berdua memutuskan untuk mencampur keinginan itu lagi.
11 Desember 2013 (Zen)